Pesugihan Sate Gagak

Anto (Ardit Erwandha), pegawai warteg yang hidup pas-pasan, terdesak oleh tuntutan menikahi pacarnya, Andini (Yoriko Angeline), dalam waktu sebulan—dengan mahar sebesar 150 juta rupiah. Bersama dua sahabatnya, Dimas (Yono Bakrie), seorang konten kreator horor yang belum sukses, dan Indra (Benidictus Siregar), yang diam-diam terlilit utang pinjol, mereka menemukan jalan pintas: ritual sate gagak dari buku mantra kuno milik kakek Indra. Konon, makhluk halus bisa membayar mahal untuk sate dari daging burung gagak. Terdesak dan penasaran, mereka mencobanya. Yang semula hanya iseng-iseng di malam Jumat berubah jadi ladang uang ketika makhluk-makhluk gaib seperti genderuwo, pocong, hingga kuntilanak mulai berdatangan dan menyantap sate mereka. Semakin enak bumbu dan semakin tinggi harga yang mereka tetapkan, semakin banyak uang yang ditinggalkan oleh “pelanggan.” Kehidupan mereka pun berubah—utang dibayar, hidup jadi mewah, dan Anto kembali percaya diri untuk melamar Andini. Tapi ketenangan mereka tak bertahan lama: para makhluk itu mulai datang di luar waktu, menagih sate seperti pelanggan tetap yang tak tahu waktu. Apa yang awalnya terasa seperti keajaiban berubah menjadi ketergantungan. Ritual demi ritual dijalankan. Di tengah kepungan tamu-tamu dari dunia lain yang tak pernah puas, mereka mulai kehilangan arah. Ketiganya pun harus menghadapi kenyataan bahwa jalan pintas menuju kekayaan selalu datang dengan harga yang jauh lebih mahal daripada kerja keras itu sendiri.